Saturday, July 16, 2011

Penderita HIV/AIDS di Tangsel Meningkat


Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, Banten, menyebutkan bahwa jumlah penderita Human Immuno Deficiency Virus dan Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome setiap tahunnya meningkat.

"Sejak tahun 2007 hingga tahun 2011, jumlah penderita HIV mencapai 54 kasus dan yang positif AIDS mencapai sembilan orang," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dan Penyakit Lingkungan, Dinas Kesehatan Kota Tangsel dr Trie Utami Pertiwi di Tangerang.

Dikatakan Trie, peningkatan jumlah penderita HIV/Aids dikarenakan semakin banyaknya tempat hiburan malam, panti pijat, penyalahgunaan narkotika dan tempat-tempat prostitusi.

Bahkan, pihaknya menduga bila penderita HIV/Aids di Kota Tangerang Selatan jumlahnya diperkirakan lebih banyak lagi. Ditambah, daerah pemekaran Kabupaten Tangerang ini, berdekatan dengan daerah besar lainnya seperti Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi.

Oleh karena itu, Trie berharap agar Pemkot Tangsel melalui Satpol PP dapat mengatasi lokalisasi ilegal yang masih memicu suburnya penderita HIV/Aids.

"Dinkes pun akan berupaya melakukan sosialisasi dengan melakukan penyuluhan tentang bahaya HIV/Aids kepada masyarakat tapi lokalisasi prostitusi pun harus ditutup," katanya.

Data yang diperoleh di lapangan, beberapa tempat prostitusi yakni Jalan Menjangan Raya di Ciputat Timur, Ruko Tua Cimanggis di Ciputat, Perempatan Duren, Kampung Sawah di Ciputat, Jalan Raya Tegal Rotan, Pondok Kacang Barat, Pondok Jaya, Pondok Pucung di Pondok Aren,

Halte Bundaran BSD, kawasan ruko di BSD, Bantaran Rel Stasiun Serpong, Jalan Raya Viktor, Kawasan Alang-alang di Serpong, sepanjang Jalan Raya Puspiptek di Setu dan Perempatan Gaplek di Pamulang.

Sekjen MUI Tangsel Abdul Rojak mengaku sangat resah akan terus meningkatnya penderita HIV/Aids di Tangsel. Maka, pemerintah harus tegas dengan cara membuat peraturan daerah tentang anti pelacuran seperti di Kota Tangerang.

"MUI intinya akan membantu pemerintah dalam pemberantasan tempat prostitusi karena bertentang dengan motto daerah yakni kota religius," katanya. (Ant/apr)

Sumber. Warta Kota

No comments:

Post a Comment

INFO MEDIA

INFO GEMPA

Pesan Anda